SURABAYA 10-10-1992
merupakan hari yang bersejarah
seorang bayi lucu lahir ke dunia dng alhamdulillah disambut tawa orang di sekitarnya meskipun dia sedang menangis
dia sedang kebingungan tentang apa yang dilihatnya,dirasakannya,dan didengarkannya
itulah insting seorang bayi manusia
jujur orang tua belum memberukan nama yang cocok untuknya karena ada beberapa pilihan nama yang akhirnya malah membuat bingung pihak keluarga.
bayi mungil itupun dibawa ke Kediri,sebuah kota di JAWA TIMUR.
dia diboyong menemui seorang kyai atau ulama besar kala itu, tujuannya untuk memberikan sebuah nama
tetapi harapan itu musnah karena kyai tersebut sudah meninggal
akhirnya bayi itu dinamai dengan nama syahru zaen(syahru:bulan, zaen:perhiasan), tidak lama berselang nama itu menimbulkan konflik dari blok barat dan blok timur
blok barat yang rata2 kurang fasih bahasa arab mangatakan nama syahru dilafalkan saru(dlm bahas jawa tdk sopan) itu kurang baik
maka ditambahkan nama Bagus jadilah BAGUS SYAHRU ZAEN
bayi mungil nan lucu itupun kini beranjak dewasa,menjadi seorang pemuda islam yang tangguh
syahdat dalam setiap nafasnya, sholawat dalam setiap langkahnya dan menjadikan iman sebagai benteng pertahanannya
semoga Allah SWT mengiringi serta melindungi dalam setiap perjalan hidupnya
amin amin amin
rambu lalu lintas itu bukanlah sebuah pengaman tapi hanya alat bantu untuk mengamankan keselamatan
sebenarnya di jalan tidak ada rambu tidak masalah jika masyarakat sadar berbagai macam bahaya di jalanan
tetapi kita harus berterima kasih pada satuan lalu lintas yang telah membuat rambu-rambu yang sangat berguna
beberapa ini contoh dan daftar rambu-rambu di jalan
seperti yang terlihat di atas
rambu-rambu tersebut menyadarkan kita tentang pentingnya berkendara aman di jalan raya
"alon alon kelakon" merupakan istilah dalam bahasa jawa yang sangat populer di masyarakat kita
dalam bahasa indonesia berarti pelan-pelan tapi pasti
di jalan raya itu memang harus mengikuti azas tersebut
pada dasarnya tugas polisi di jalanan itu tidaklah banyak
kenapa demikian??
tidak jika masyarakat kita patuh akan rambu dan berhati-hati di jalan
Jalan raya mempunyai 2 sisi
kemudahan dan kesusahan
jika kita patuh dan mengikuti rambu-rambu jalanan kita akan mendapatkan kemudahan,tetapi banyak dari masyarakat kita yang memilih kesusahan dengan mengebut,berkendara berkelok-kelok sehingga membahayakan pengendara lain dan tentu saja dirinya sendiri